Wednesday, October 26, 2011

Pria Cilik di Dunia Fashion

(Tulisan ini adalah draft press release untuk Fashion Show Rafi dalam event Jakarta Fashion Week 2011)



Ada wajah baru yang kini akan memeriahkan dunia fashion Indonesia. Usianya masih belia, Juli 2011 lalu ia baru menginjak sembilan tahun. Namanya Rafi Abdurrahman Ridwan.



Dilihat sekilas, Rafi tak tampak berbeda dari bocah-bocah lain seusianya—meskipun ia sebenarnya memiliki kondisi khusus karena terlahir dalam kondisi tuna rungu. Perawakan Rafi kecil, pembawaannya kalem. Namun dalam tubuh yang kecil itu tersimpan semangat dan hasrat yang teramat besar untuk mewujudkan cita-citanya dalam bidang fashion.



Ketertarikan Rafi pada dunia fashion dimulai dari hobinya menggambar. Sejak usia dua tahun, Rafi sudah gemar menggambar ikan. Pada usia tiga tahun, ia mulai menggambar putri duyung karena menonton film The Little Mermaid. Saat itu, Rafi menggambar sosok si putri duyung hanya mengenakan bra, seperti yang dilihatnya di film. Barulah ketika Rafi memasuki usia empat tahun, ia mulai menggambar baju untuk putri duyungnya. Ibu Rafi, Shinta Ayu Handayani, berkata, “Saat itu Rafi sudah mengenal malu. Dia tahu kalau perempuan tidak boleh memakai bra saja.”



Ternyata Rafi malah ketagihan menggambar busana perempuan. Dari sekadar baju untuk ‘penutup’ si putri duyung, desain Rafi berkembang menjadi gaun, busana muslim, blus dan setelan atasan-bawahan. Baginya, gambar dan warna-warna yang ia torehkan dalam kertas adalah pengganti suara serta bebunyian yang tak bisa ditangkap telinganya. Inilah dunia yang benar-benar ia nikmati.



Semangat Rafi semakin terpompa ketika gambar desainnya ‘dibeli’ oleh kawan ibunya. Design baju Rafi terkadang cukup sulit dan banyak detailnya. Tidak semua penjahit bisa mewujudkannya menjadi baju,” tutur Shinta.



Sekitar 2009, Shinta dan suaminya M.Ridwan menyediakan tivi berlangganan untuk tontonan Rafi dan adik-adiknya di rumah. Sebenarnya, mereka cuma mengincar program tivi Art Attack yang memperlihatkan cara membuat berbagai macam hasta karya. Selain mendesain busana, Rafi memang gemar membuat kerajinan.



Siapa sangka, bukan hanya Art Attack yang mencuri perhatian Rafi, tapi juga Fashion TV. Sejak menonton Fashion TV, Rafi punya cita-cita baru: ia ingin menonton pagelaran busana secara langsung. Ditemani orang tuanya, Rafi datang ke beberapa acara seperti Jakarta Food and Fashion Festival dan fashion show APPMI.



Satu impian berbuah impian lain. Dari sekadar ingin melihat pagelaran busana, Rafi mulai berkhayal untuk menggelar pagelarannya sendiri. Bahkan tidak hanya di Indonesia, ia bermimpi untuk membuat pagelaran di kota-kota yang menjadi kiblat fashion dunia seperti Milan dan Paris. Impiannya ini ia tulis secara mendetail dalam jurnalnya.



Pintu kesempatan Rafi menuju impian besar itu mulai terbuka saat berkenalan dengan desainer Barli Asmara dalam suatu acara. Barli bersedia membantu Rafi mewujudkan impiannya untuk menggelar pagelaran busana.



Akhirnya, pada 20 Juli 2011 silam, di Canteen, Plaza Indonesia, Rafi –dibantu Barli dan banyak pihak lainnya—berhasil mewujudkan pagelaran busana pertamanya yang bertajuk Eastern Everland. Ketujuh potong busana yang ditampilkan hari itu adalah rancangan Rafi, sementara pengerjaan busananya dibantu oleh workshop Barli Asmara.



Kali ini, dalam Jakarta Fashion Week 2011, Rafi berkolaborasi dengan Purana dan Aarti akan memperlihatkan kebolehannya mendesain busana batik. Sebanyak dua puluh empat potong busana akan ditampilkan oleh dua puluh empat orang model. Rafi berharap karyanya ini bisa diterima oleh masyarakat, khususnya peminat fashion dan batik.



Satu langkah lagi ditempuh Rafi untuk mewujudkan cita-cita besarnya menjadi desainer fashion yang bisa go international. Melihat usianya, perjalanan Rafi tentu masih panjang. Namun langkah demi langkah akan dijalaninya dengan sabar, sambil berharap semua ini akan membawanya meraih impian.





1 comment:

  1. Saya mewakili Thisable Enterprise ingin menginformasikan bahwa kami akan mengadakan Thisable Festival di bulan November, sebuah ajang yang bertujuan untuk mengapresiasi saudara-saudara difabel. Acara akan bertajuk games, workshop, exhibition, dan juga coaching. Apakah anda berminat untuk berpartisipasi dalam acara ini? Kami akan sangat menghargai bentuk apapun dari partisipasi anda.

    Terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete